Kamis, 03 Juni 2010

UAS

Tidak tau apa yang harus aku lakukan...
Sepertinya keadaan tidak pernah memihak pdku

Sabtu, 08 Mei 2010

tugas proyek

jika ingin melihat hasil tugas proyek kami, silahkan unduh disini.

anggota kelompok ;
08-038 Asda Pardosi
09-062 Yuni Asmidar
09-094 Ratna Juwita Rambe

Jumat, 16 April 2010

Taman Penitipan dan Pendidikan Anak Usia Balita di Semarang

1.1 Latar Belakang
Pendidikan yang di mulai pada masa usia taman kanak-kanak sudah dianggap terlambat saat ini. Menurut hasil penelitian, pada usia empat tahun pertama, separuh kecerdasan manusia sudah mulai terbentuk. Artinya, kalau pada usia tersebut anak tidak mendapat rangsangan atau stimulus yang maksimal, maka potensi otak anak tidak berkembang secara optimal. Secara keseluruhan sampai pada usia delapan tahun 80% kapasitas kecerdasan manusia sudah terbentuk. Artinya kapasitas kecerdasan anak hanya bertambah 30% setelah usia empat tahun hingga delapan tahun. Selanjutnya kapasitas kecerdasan anak tersebut mencapai 100% pada usia sekitar 18 tahun.
Keluarga sangat berperan dalam memberikan stimulus untuk perkembangan otak anak. Namun fenomena yang kita saksikan sekarang ini berbeda dari yang seharusnya. Percepatan perubahan tatanan social budaya dalam masyarakat modern di tandai dengan bergesernya fungsi dan peran keluarga. Banyaknya wanita yang tidak hanya berperan sebagai pendamping suami dan pengasuh anak dalam keluarga tapi juga sebagai pencari nafkah telah membuktikan adanya pergeseran funghsi dan peran keluarga. Alasanseorang wanita bekerja antara lain adalah factor ekonomi, untuk mengatasi kebosanan dan kesepian dirumah, keinginan untuk bersosialisasi, mengejar karir, status, dll. Data statistic menunjukkan sekitar 52,28% istri bekerja. Hal ini mengakibatkan anak-anak tidak memperoleh kasih sayang secara penuh sehingga kebutuhan dasar anak untuk proses tumbuh kembangnya tidak terpenuhi secara optimal. Mengingat anak-anak tidak hanya sebagai potensi utama bagi masa depan bangsa, cikal bakal penerus bangsa tetapi juga sebagai individu yang diharapkan memiliki daya saing tinggi maka sudah sewajarnyalah kebutuhan anak untuk tumbuh dan berkembang dipenuhi secara maksimal.
Berdasarkan hal tersebutlah dibutuhkan suatu wadah yang dapat menampung anak-anak sekaligus sebagai sarana yang dapat meningkatkan kualitas tumbuh kembang anak melalui pelayanan pengasuhan dan pendidikan berupa “Taman penitipan dan Pendidikan Anak Usia Balita”
Taman Penitipan dan Pendidikan Anak Usia balita tersebut harus menyediakan layanan perawatan serta pengembangan anak usia balita baik dari segi pengasuhan, pendidikan, gizi maupun kesehatan.

1.2 Tujuan dan Sasaran
1. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai yaitu merencanakan dan merancang Taman
Penitipan dan Pendidikan Anak Usia Balita di Semarang, sebagai fasilitas
pendidikan, yaitu:
Ø Pendidikan nonformal, yaitu kelompok bermain (play group) dan taman
penitipan anak (children day care), serta
Ø Pendidikan formal bagi anak usia dini yaitu TK, yang sesuai dengan standar
yang ada dan sesuai dengan kebutuhan sebagai ruang kelas, ruang latihan
dan ruang pengasuhan anak serta ruang bermain. Taman Penitipan dan Pendidikan Anak Usia Balita di Semarang yang direncanakan diharapkan dapat memenuhi fungsinya dengan baik sebagai fasilitas pendidikan anak usia balita, fasilitas taman bermain, fasilitas pemantauan kesehatan anak, serta fasilitas pengasuhan dan penitipan anak.

2. Sasaran Tersusunnya usulan langkah-langkah pokok (dasar) perencanaan dan perancangan Taman Penitipan dan Pendidikan Anak Usia Balita di Semarang berdasarkan atas aspek-aspek panduan perancangan yang berguna sebagai acuan/pedoman dalam penyusunan Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur.

1 .3 Manfaat
1. Secara Subjektif
Untuk memenuhi salah satu persyaratan mengikuti Tugas Akhir di Jurusan Arsitektur Universitas Diponegoro dan selanjutnya sebagai landasan dan acuan dalam penyusunan Laporan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur (LP3A) sebagai bagian dari Tugas Akhir.
2. Secara Objektif
Dapat bermanfaat sebagai tambahan pengetahuan dan wawasan, baik bagi
mahasiswa yang akan mengajukan proposal Tugas Akhir maupun mahasiswa
Arsitektur yang lain dan masyarakat umum yang membutuhkan.

1.4 Ruang Lingkup Pembahasan
1. Ruang Lingkup Substansial :
Meliputi perencanaan dan perancangan Taman Penitipan dan Pendidikan Anak Usia Balita di Semarang yang termasuk dalam kategori bangunan tunggal, yang berfungsi sebagai fasilitas yang memberikan pelayanan pendidikan formal dan nonformal, yaitu berisi kegiatan anak-anak yang membutuhkan ruang pendidikan, pengembangan kemampuan serta kreativitas anak dan pengasuhan anak. Masalah yang berada di luar lingkup arsitektural akan dibahas secara garis besarnya saja.
2. Ruang Lingkup Spasial :
Perencanaan dan perancangan Taman Penitipan dan Pendidikan Anak Usia Balita di Semarang meliputi lingkup lokal kawasan kota Semarang, Propinsi Jawa Tengah yang terbagi menjadi 10 bagian wilayah kota (BWK).

1 .5 Metoda Pembahasan
Metode pembahasan yang digunakan dalam penyusunan Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur (LP3A) yang berkenaan dengan judul Taman Penitipan dan Pendidikan Anak Usia Balita di Semarang ini adalah melalui metode deskriptif. Metode ini memaparkan, menguraikan dan menjelaskan
mengenai design determinant (penentuan/syarat desain) dan design requirement (kebutuhan desain) terhadap perencanaan dan perancangan Taman Penitipan dan Pendidikan Anak Usia Balita di Semarang. Adapun design requirement dan design determinant yang berkaitan dengan perencanaan dan perancangan Taman Penitipan dan Pendidikan Anak Usia Balita di Semarang diantaranya adalah pemilihan lokasi
dan tapak serta program ruang. Berdasarkan design determinant dan design requirement ini nantinya akan
ditelusuri mengenai data-data yang diperlukan dalam perencanaan dan perancangan Taman Penitipan dan Pendidikan Anak Usia Balita di Semarang. Data yang terkumpul kemudian akan dianalisa dengan bahan, alat, dan cara penganalisaan sesuai dengan kriteria yang akan dibahas. Dari hasil penganalisaan ini akan didapat
suatu kesimpulan, batasan, dan juga anggapan secara jelas mengenai perencanaan dan perancangan Taman Penitipan dan Pendidikan Anak Usia Balita di Semarang.

Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data, akan diperoleh data yang kemudian akan dikelompokkan kedalam 2 kategori yaitu;

1. Data primer

Ø Observasi lapangan
Dilakukan dengan cara pengamatan langsung melalui studi kasus di wilayah lokasi dan tapak perencanaan dan perancangan taman penitipan dan pendidikan anak usia balita di semarang.
Ø Wawancara yang dilakukan dengan pihak-pihak yang terkait dalam perencanaan dan perancangan taman penitipan dan pendidikan anak usia balita di semarang.

2. Data sekunder

Diperoleh dari studi literatur melalui buku dan sumber-sumber tertulis mengenai perencanaan dan perancangan bangunan pendidikan dan perawatan untuk anak usia balita.

Perencanaan dan Perancangan

1. Pemilihan lokasi dan tapak
Mengumpulkan data yang dibutuhkan, adapun datanya;
Ø Data primer, data hasil observasi lokasi dan tapak pada wilayah perancangan.
Ø Data sekunder, data tata guna lahan atau persyaratan bangunan yang dimiliki oleh lokasi perancangan.
2. Program ruang
Mengumpulkan data-data mengenai pelaku ruang, beserta kegiatan yang berkaitan dengan perencanaan dan perancangan taman penitipan anak usia balita di semarang. Adapun data yang dimaksud;
Ø Data primer, data hasil observasi dan wawancara tentang jumlah pelaku atau pengguna.
Ø Data sekunder, data populasi atau jumlah usia balita dan jumlah tempat penitipan anak yang ada di Semarang. Data kebutuhan ruang serta ruang yang disyaratkan berdasarkan standar perancangan.

Link ;http://eprints.undip.ac.id/1346/
Tahun; 28 Oct 2009


Anggota Kelompok ;
08-038 Asda Pardosi
09-062 Yuni Asmidar
09-094 Ratna Juwita Rambe

Kamis, 11 Maret 2010

CINTA TAK TERUNGKAP

Pertama kali aku memandang wajahnya ada sesuatu yang ku rasakan pada detik itu.. Entah la, aku sendiri pun tidak tau pasti apa yang aku rasakan. Namun setiap kali ku melihat dia ada tarikan yang sukar diungkapkan. Ku lihat dia hanya tersenyum pada ku. Mungkin memberi senyum perkenalan pikir ku. Pagi ini ketika aku melapor karena aku karyawan baru, aku merasa biasa saja terhadap dia. Mungkin waktu itu aku hanya memikirkan penerimaan mereka saja pada diri ku. Aku cuma balas senyum pada setiap mata yang memandang ku tadi. Jika aku tidak berbuat demikian, aku nanti dikatakan sombong. Lagi pula ini adalah hari pertama ku bekerja.
Ya gadis berbaju putih barcorak bunga itu masih berbicara dengan rekan-rekan kerjanya. Oh mereka sekarang menjadi rekan-rekan kerja ku karena sekarang aku adalah warga kerja syarikat Karya Creative. Aku masih tidak puas memandang raut wajah ayu milik gadis itu. Hatiku berdetik, siapakah gerangan namanya, aku sempat memandangnya. Memang cantik sekali, menawan dan tanpa ku sadari ada getaran di hatiku..
Aku tidak dapat berkedip saat dia ada dihadapan ku. Hanya senyuman menawan yang tak lengkang dari bibirnya. Jantungku semakin berdebar-debar, tetapi riak tenang di wajahnya menyejukkan mata yang memandang. “Selamat pagi, saya Rhossy” aku sepatutnya tidak membuat perkara yang memang tidak pernah ku buat ketika bertemu atau berkenalan. Gadis ayu itu hanya tersenyum dan menyambut uluran tangan ku, lalu menyebut namanya dengan sangat lembut “ Saya Margura, kamu karyawan baru itu?” “Ya” sepatah jawabku. Aku sudah gembira karena aku telah mengetahui namanya walaupun hanya dalam waktu yang sangat singkat. Lantas dia pun berlalu.
Percakapan itu merupakan awal yang baik untuk menjalin persahabatan. Untuk hari-hari berikutnya kami makin akrab layaknya sebagai sahabat. Namun di dalam hati ini bukan hanya sekedar sahabat tetapi lebih dari itu. Aku mencintainya, bahkan sejak pertama kali aku memandangnya. Namun rasa kasih itu tidak pernah ku ungkapkan padanya. Bukan karena aku takut mengungkapkannya tetapi aku takut akan kehilangan dia. Aku tau dia sudah ada yang punya sejak awal persahabatan kami. Walaupun aku tau nantinya dia akan menjadi milik orang lain, tetapi apa salahnya, selagi masih ada ruang untuk ku dapat menatapnya.
Hari-hari yang ku lalui begitu sesak, sesak rindu untuknya. Sehari saja ku tak melihat wajahnya, ku merasa gelisah yang tak menentu, ingin ku menghubunginya tapi aku takut dia akan tau semuanya dengan perubahan tingkah laku ku. Aku tidak bisa memejamkan mata ini. Hanya bayangan wajahnya yang tetap menghantui pikiranku. Sudah beberapa hari ini kami tidak saling berhubungan, tak tanggung rasa rindu yang aku alami. Kiranya dia di depanku saat ini, akan ku ungkapkan semuanya, cinta ini hanya untuknya…,.,.
Namun….”Cinta itu tidak pernah terungkap…..rindu yang teramat sangat….hanya tersimpan dalam hati, pada si dia yang ku cintai hanya namamu yang terpahat di dalam hatiku. Kau tau bahwa aku mencintaimu karena aku merasakannya, tetapi aku takkan menyalahkanmu karena kau telah ada yang punya. Sebab aku tau cinta itu tak selamanya harus memiliki.
Aku gembira, bahagia walaupun hati ini terluka. Aku gelisah walaupun kami sering bertatapan mata namun ku tak pernah mengungkapkan cinta. Walau hati ini meronta-ronta tetapi bibir ini kaku untuk mengungkapkannya. Aku sangat merindukanmu sayang…. Ku tau aku bukanlah untukmu tetapi masih adakah ruang di hatimu bagiku….
Hanya dalam lembaran kertas saja aku dapt menorehkan segalanya. Aku tidak mamou tuk berterus terang, aku tidak punya kekuatan.
“Hallo, selamat malam!” Tanpa melihat layar handphone ku, langsung ku angkat telaponnya. Suara itu, suara itu, suara yang amat ku rindukan. Ku jawab dengan debaran terus terasa di jantungku.
“Selamat malam! Ada apa Margura malam-malam gini nelpon??” hati ku kian beerbunga-bunga.
“Maaf mengganggu. Besok saya mau ngajak kamu ke Berastagi, saya ga berani sendiri?”
Kemana saja sayangku, aku sanggup menemanimu, asalkan kamu senantiasa ada di sampingku.
“Saya sanggup kemana pun untuk mu” jawabku singkat.
Wahai sang mentari, cepat dikau muncul, aku ingin secepatnya bertemu dengan pujaan hatiku…….

Kamis, 04 Maret 2010

1. Sejauh mana pengaruh media pembelajaran terhadap hasil berlajar?
Jawab:
Penggunaan media pembelajaran sangat berpengaruh pada hasil belajar siswa. Dengan adanya media pembelajaran mempermudah murid menerima dan memahami pelajaran, serta mampu mengefektifkan komunikasi antara guru dan siswa.
Menurut Ibrahim (1982:12) fungsi atau peranan media dalam proses belajar mengajar antara lain :
• Dapat menghindari terjadinya verbalisme,
• Membangkitkan minat atau motivasi,
• Menarik perhatian,
• Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan ukuran,
• Mengaktifkan siswa dalam belajar dan
• Mengefektifkan pemberian rangsangan untuk belajar.
Contohnya, pengunaan media internet dalam belajar. Disini siswa dapat mempergunakan internet sebagai referensi lain untuk mencari berbagai materi tugas yang mereka butuhkan. Intinya media pembelajaran ini memberikan pengaruh penting dalam peningkatan hasil belajar namun tidak bisa dipungkiri bahwa ini bukanlah satu-satunya factor tetapi harus didukung oleh factor lain seperti ketersediaan fasilitas yang mendukung, dan motivasi belajar siswa itu sendiri.
http://model-pembelajaran.blogspot.com/2008/08/ragam-model-pembelajaran.html
http://guruit07.blogspot.com/2009/01/pengertian-media-pembelajaran.html
http://re-searchengines.com/0408jelarwin.html
http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/01/12/media-pembelajaran/
http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/sejarah/article/view/5027

2. Peranan apa saja yang dimainkan oleh teknologi dalam dunia pendidikan?
Jawab:
Teknologi pendidikan dapat diartikan penanganan masalah pendidikan secara sistematis atau penerapan sain untuk memecahkan masalah pendidikan. Teknologi pendidikan bukan semacam audiovisual aids atau alat-alat semacam computer, radio, kaset, dan sebaginya. Teknologi pendidikan menyangkut, berbagai hal perencanaan, implementasi, dan reinovasi belajar, yaitu:
o Perencanaan desain kurikulum untuk alat belajar
o Perencanaan evaluasi kurikulum sebagai alat untuk menilai tujuan dan program pengajaran
o Perencanaan analitis pengalaman-pengalaman belajar
o Implementasi program dan reinovasi belajar dalam situasi yang nyata
Dari penjelasan di atas, kita dapat melihat perana teknologi itu dalam dunia pendidikan.
http://www.docstoc.com/docs/22075757/Makalah-Teknologi-Pendidikan-Berorientasi-Pada-Learner
http://dosen.fip.um.ac.id/sihkabuden/?p=6
http://www.docstoc.com/docs/22159072/PEMANFAATAN-PROSES-PEMBELAJARAN-BERBASIS-TEKNOLOGI-SEBAGAI-UPAYA
http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/09/26/sumber-sumber-yang-mempengaruhi-teknologi-pembelajaran/
http://anandasatriamawan.blogspot.com/2009/02/peranan-tik-dalam-5-kawasan-teknologi.html
3. Apa manfaat menerapkan ragam model pembelajaran bagi siswa?
Jawab:
Dengan menerapkan berbagai model pembelajaran saat proses belajar sangatlah memudahkan dan membantu siswa dalam memahami materi yang disampaikan oleh pembimbingnya.penerapan ragam model ini juga bisa membantu siswa dalam mengatasi atau mengurangi. Kebosanannya dalam belajar terutama dalam pelajaran yang membutuhkan konsentrasi yang tinggi. Contohnya, saat mempelajari matematika. Tidak mungkin model pembelajaran yang digunakan sama dengan model pembelajaran bahasa. Setiap penggunaan metode pembelajaran itu berbeda untuk setiap kondisi. Setiap model itu punya kelebihan dan kelemahannya.dalam menerapkan suatu model pembelajaran pun tidak boleh monoton, harus bervariasi. Misalnya dalam pelajaran matematika tidak boleh hanya metode ceramah harus ada game nya,pemberian reward dan yang lainnya.
Dengan hal tersebut minat belajar siswa semakin meningkat.
http://www.google.com/url?sa=t&source=web&ct=res&cd=1&ved=0CAYQFjAA&url=http%3A%2F%2Fhassansitam.net%2Ftekpembelajaran.doc&ei=s5iQS-bkIsu9rAf-8v2KCw&usg=AFQjCNFAQ-OzqXQXNYORoLQjZCCFNvi0_w&sig2=uHcw1PztoPvshQhGw7jqVg
http://dossuwanda.wordpress.com/2008/03/18/ragam-metode-pembelajaran/
http://sweetyhome.files.wordpress.com/2009/08/berkas-cooperative-learning2.pdf
http://anwarholil.blogspot.com/2009/04/ragam-pembelajaran-kooperatif-kelompok.html
http://tpers.net/?p=714

Nama anggota kelompok
08-038 Asda
09-062 Yuni Asmidar
09-094 Ratna Juwita

Testimoni dari pembelajaran online
Kelompok kami merasa kewalahan dalam penyelesaian tugas kali ini. Kami merasa kelompok kami kurang maksimal dalam penyelesaiannya karena fasilitas kami terbatas. Kami dalam satu kelompok ada tiga orang tetapi yang bawa laptop cuma satu orang. Jadi dengan satu laptop itulah kami.
Walaupun seperti itu kondisi yang kami alami, kami banyak belajar dari kuliah online kali ini. Jujur, ini adalah pengalaman pertama bagi kami pribadi. Kuliah online ternyata sangat menarik jika kita menikmati setiap hal yang kita lakukan dan tetap berusaha untuk memberikan yang terbaik. Dalam kuliah online ini kita bisa menggunakan beberapa aktifitas sekaligus saat kuliah. Kuliah sambil makan, sambil dengarin music bisa, sangat menariklah pokoknya.
Kelompok kami berharap, mudah-mudahan aka nada kuliah online berikutnya.

Jumat, 26 Februari 2010

Proposal Pendidikan

Bekerja Dengan Pemikir Pra-operasional
Jika ingin melihat proposal pendidikan kami, silahkan unduh disini.
anggota kelompok :
09-038 asda pardosi
09-062 yuni asmidar
09-094 ratna juwita rambe

Kamis, 25 Februari 2010

Tugas Individu 2

Menang Karena Pandai, Bukan Karena Berkuasa
Itu merupakan pernyataan yang penting kita pahami, khususnya bagi generasi muda yang akan dipersiapkan untuk melanjutkan pembangunan dalam segala bidang. Sekarang setiap orang dapat berhasil tanpa harus ada orang yang berkuasa dalam satu jabatan yang akan mempromosikannya, tapi siapa yang pintar itulah yang akan direkrut.
Dalam hal ini, Teknologi Informasi (TI) adalah alat bantu yang sangat efektif bagi seseorang, sebuah institusi atau sebuah negara – jika mereka bertumpu pada kekuatan otaknya dan bukan pada kekuasaan, jabatan, kekayaan, kekuatan otot semata. Teknologi Informasi (TI) menjadi kunci dalam dua (2) hal - effisiensi proses dan memenangkan kompetisi. Alat bantu TI tidak ada artinya kalau kualitas & budaya SDM dibelakang-nya kurang baik.
Akses ke dunia Informasi & Pengetahuan
Dunia pendidikan paling strategis karena masa depan bangsa di tentukan oleh anak bangsa yang pandai bukan yang berotot & berkuasa. Dengan penggunaan internet dalam dunia pendidikan sangat membantu dan mempermudah, baik anak didik maupun pendidiknya. Contohnya, melalui komputer semua informasi tentang hal yang dibutuhkan dapat segera diperoleh karena kecanggihan alat ini, karena sistem internet brisi ribuan jaringan komputer yang terhubung di seluruh dunia, menyediakan informasi yang tak terhingga yang dapat setiap saat diakses. Dalam banyak kasus, Internet mengandung informasi yang lebig baru ketimbang buku teks.

Keuntungan dan Kerugian Penggunaan TIK Bagi kehidupan Manusia
Teknologi Informasi menempati peran sentral. Isu globalisasi, semakin cepat meluas ke seluruh penjuru dunia karena fasilitas TIK. Apa saja yang terjadi di berbagai bagian di planet ini menjadi semakin cepat tersebar dan mudah diketahui dengan manfaat TIK. Semua ini menjadikan TIK sebagai agen perubahan yang mengubah tatanan sosial kehidupan manusia di seluruh dunia.
Selain memberikan manfaat atau keuntungan bagi umat manusia, TIK juga memberikan dampak negatif atau kerugian bagi kita. Apa sajakah keuntungan dan kerugian dari pengguna TIK dalam kehidupa sehari-hari kita?
Dampak Keuntungan Penggunaan TIK (Positif)
o Memudahkan orang dalam berkomunikasi dan memperoleh Informasi
o Membuka Peluang Bisnis Baru
o Mendorong Tumbuhnya Proses Demokrasi
o Meningkatkan Kualitas dan Kuantitas Publik
o Meningkatkan Layanan Informasi Kesehatan Jarak Jauh
o Memperbaiki Pendidikan melalaui e-Learning
o Mengembangkan kemampuan dan kesadaran Masyarakat
o Memperkaya Kebudayaan
o Menunjang Pertanian
o Menciptakan Lapangan Kerja
Dampak Kerugian Penggunaan TIK (Negatif)
o Mendorong Munculnya Kejahatan Jenis Baru
o Mempermudah Masuknya Nilai-nilai Budaya Asing yang Negatif
o Mempermudah Penyebarluasan Karya-karya Pornografi
o Mendorong tindakan konsumtif dan Pemborosan dalam Masyarakat
o Mendorong Kekajaman dan Kesadisan
o Memperluas Perjudian
Teknologi Informasi (TI) seperti juga teknologi lainya merupakan alat bantu manusia untuk mencapai tujuan. Manusia dengan kekuatan otaknya yang akan menentukan kesejahteraan bangsa ini, pendidikan menjadi kunci utamanya – bukan kekuasaan & kekuatan.




Pembelajaran jarak jauh. E-learning memungkinkan pembelajar untuk menimba ilmu tanpa harus secara fisik menghadiri kelas. Pembelajar bisa saja berada di Jakarta, sementara “instruktur” dan pelajaran yang diikuti berada di kota lain bahkan di negara lain. Namun, interaksi masih bisa dijalankan secara langsung ataupun dengan jeda waktu beberapa saat. Jadi, pembelajar bisa belajar dari komputer di kantor ataupun di rumah yang terkoneksi dengan Internet, sedangkan materi belajar dikelola oleh sebuah perusahaan di Amerika Serikat, di Jepang ataupun di Inggris. Dengan cara ini, pembelajar bisa mengatur sendiri waktu belajar, dan tempat ia mengakses ilmu yang dipelajari. Jika, pembelajaran ditunjang oleh perusahaan, maka si pembelajar bisa mengakses modul yang dipelajarinya dengan mengkoordinasikan waktu ia belajar dan waktu ia bekerja. Misalnya, jika pada pagi hari sampai siang hari, ia dituntut untuk menyelesaikan pekerjaannya di kantor, maka ia bisa menyisihkan waktu di sore hari menjelang pulang untuk belajar. Tugas-tugas yang sehubungan dengan e-learning yang ditekuni pun bisa disesuaikan waktu pengerjaannya dengan kesibukan pembelajar. Pembelajaran dengan menggunakan media elektronik. E-learning, seperti juga namanya “Electronic Learning” disampaikan dengan menggunakan media elektronik yang terhubung dengan Internet (world wide web yang menghubungkan semua unit komputer di seluruh dunia yang terkoneksi dengan Internet) dan Intranet (jaringan yang bisa menghubungkan semua unit komputer dalam sebuah perusahaan). Jika Anda memiliki komputer yang terkoneksi dengan Internet, Anda sudah bisa berpartisipasi dalam e-learning. Dengan cara ini, jumlah pembelajar yang bisa ikut berpartisipasi bisa jauh lebih besar dari pada cara belajar secara konvensional di ruang kelas (jumlah siswa tidak terbatas pada besarnya ruang kelas). Teknologi ini juga memungkinkan penyampaian pelajaran dengan kualitas yang relatif lebih standar dari pada pembelajaran di kelas yang tergantung pada “mood” dan kondisi fisik dari instruktur. Dalam e-learning, modul-modul yang sama (informasi, penampilan, dan kualitas pembelajaran) bisa diakses dalam bentuk yang sama oleh semua siswa yang mengaksesnya, sedangkan dalam pembelajaran konvensional di kelas, karena alasan kesehatan atau masalah pribadi, satu instruktur pun bisa memberikan pelajaran di beberapa kelas dengan kualitas yang berbeda.

Keuntungan Menggunakan E-learning
 Fleksibel karena siswa dapat belajar kapan saja, di mana saja, dan dengan tipe pembelajaran yang berbeda-beda.
 Menghemat waktu proses belajar mengajar
 Mengurangi biaya perjalanan
 Menghemat biaya pendidikan secara keseluruhan (infrastruktur, peralatan, buku-buku)
 Menjangkau wilayah geografis yang lebih luas
 Melatih pembelajar lebih mandiri dalam mendapatkan ilmu pengetahuan

Kelemahan Menggunakan E-learning
 Karena e-learning menggunakan teknologi informasi, tidak semua orang terutama orang yang masih awam dapat menggunakannya dengan baik.
 Membuat e-learning yang interaktif dan sesuai dengan keinginan pengguna membutuhkan programming yang sulit, sehingga pembuatannya cukup lama.
 E-learning membutuhkan infrastruktur yang baik sehingga membutuhkan biaya awal yang cukup tinggi.
 Tidak semua orang mau menggunakan e-learning sebagai media belajar.