Kamis, 11 Maret 2010

CINTA TAK TERUNGKAP

Pertama kali aku memandang wajahnya ada sesuatu yang ku rasakan pada detik itu.. Entah la, aku sendiri pun tidak tau pasti apa yang aku rasakan. Namun setiap kali ku melihat dia ada tarikan yang sukar diungkapkan. Ku lihat dia hanya tersenyum pada ku. Mungkin memberi senyum perkenalan pikir ku. Pagi ini ketika aku melapor karena aku karyawan baru, aku merasa biasa saja terhadap dia. Mungkin waktu itu aku hanya memikirkan penerimaan mereka saja pada diri ku. Aku cuma balas senyum pada setiap mata yang memandang ku tadi. Jika aku tidak berbuat demikian, aku nanti dikatakan sombong. Lagi pula ini adalah hari pertama ku bekerja.
Ya gadis berbaju putih barcorak bunga itu masih berbicara dengan rekan-rekan kerjanya. Oh mereka sekarang menjadi rekan-rekan kerja ku karena sekarang aku adalah warga kerja syarikat Karya Creative. Aku masih tidak puas memandang raut wajah ayu milik gadis itu. Hatiku berdetik, siapakah gerangan namanya, aku sempat memandangnya. Memang cantik sekali, menawan dan tanpa ku sadari ada getaran di hatiku..
Aku tidak dapat berkedip saat dia ada dihadapan ku. Hanya senyuman menawan yang tak lengkang dari bibirnya. Jantungku semakin berdebar-debar, tetapi riak tenang di wajahnya menyejukkan mata yang memandang. “Selamat pagi, saya Rhossy” aku sepatutnya tidak membuat perkara yang memang tidak pernah ku buat ketika bertemu atau berkenalan. Gadis ayu itu hanya tersenyum dan menyambut uluran tangan ku, lalu menyebut namanya dengan sangat lembut “ Saya Margura, kamu karyawan baru itu?” “Ya” sepatah jawabku. Aku sudah gembira karena aku telah mengetahui namanya walaupun hanya dalam waktu yang sangat singkat. Lantas dia pun berlalu.
Percakapan itu merupakan awal yang baik untuk menjalin persahabatan. Untuk hari-hari berikutnya kami makin akrab layaknya sebagai sahabat. Namun di dalam hati ini bukan hanya sekedar sahabat tetapi lebih dari itu. Aku mencintainya, bahkan sejak pertama kali aku memandangnya. Namun rasa kasih itu tidak pernah ku ungkapkan padanya. Bukan karena aku takut mengungkapkannya tetapi aku takut akan kehilangan dia. Aku tau dia sudah ada yang punya sejak awal persahabatan kami. Walaupun aku tau nantinya dia akan menjadi milik orang lain, tetapi apa salahnya, selagi masih ada ruang untuk ku dapat menatapnya.
Hari-hari yang ku lalui begitu sesak, sesak rindu untuknya. Sehari saja ku tak melihat wajahnya, ku merasa gelisah yang tak menentu, ingin ku menghubunginya tapi aku takut dia akan tau semuanya dengan perubahan tingkah laku ku. Aku tidak bisa memejamkan mata ini. Hanya bayangan wajahnya yang tetap menghantui pikiranku. Sudah beberapa hari ini kami tidak saling berhubungan, tak tanggung rasa rindu yang aku alami. Kiranya dia di depanku saat ini, akan ku ungkapkan semuanya, cinta ini hanya untuknya…,.,.
Namun….”Cinta itu tidak pernah terungkap…..rindu yang teramat sangat….hanya tersimpan dalam hati, pada si dia yang ku cintai hanya namamu yang terpahat di dalam hatiku. Kau tau bahwa aku mencintaimu karena aku merasakannya, tetapi aku takkan menyalahkanmu karena kau telah ada yang punya. Sebab aku tau cinta itu tak selamanya harus memiliki.
Aku gembira, bahagia walaupun hati ini terluka. Aku gelisah walaupun kami sering bertatapan mata namun ku tak pernah mengungkapkan cinta. Walau hati ini meronta-ronta tetapi bibir ini kaku untuk mengungkapkannya. Aku sangat merindukanmu sayang…. Ku tau aku bukanlah untukmu tetapi masih adakah ruang di hatimu bagiku….
Hanya dalam lembaran kertas saja aku dapt menorehkan segalanya. Aku tidak mamou tuk berterus terang, aku tidak punya kekuatan.
“Hallo, selamat malam!” Tanpa melihat layar handphone ku, langsung ku angkat telaponnya. Suara itu, suara itu, suara yang amat ku rindukan. Ku jawab dengan debaran terus terasa di jantungku.
“Selamat malam! Ada apa Margura malam-malam gini nelpon??” hati ku kian beerbunga-bunga.
“Maaf mengganggu. Besok saya mau ngajak kamu ke Berastagi, saya ga berani sendiri?”
Kemana saja sayangku, aku sanggup menemanimu, asalkan kamu senantiasa ada di sampingku.
“Saya sanggup kemana pun untuk mu” jawabku singkat.
Wahai sang mentari, cepat dikau muncul, aku ingin secepatnya bertemu dengan pujaan hatiku…….

16 komentar:

  1. kayak cinta terpendam y k...
    seperti yang dialami banyak orang...
    Bagus k...

    BalasHapus
  2. Getaran cinta yang mendalam dapat terasa.
    Sungguh cerita yang bagus dan mendalam

    BalasHapus
  3. Hmm, aq sk critannya k.. ^^
    dlm bgt, krinduan yg sgt dlm..

    hnya sj mgkin s cwok arus lbh brani tuk myatakn prsaannya..
    sp tw s cwe jg s'lama nie diam2x sk jg ma dy..
    klo d tlak ntu khan wajar..
    *krn cwk yg biasa nyatain bkn cwek..*

    hihi_

    BalasHapus
  4. Nyatakan cintamu..!!
    Eeeh,, 'g dink, tunjukkan cintamu
    kayak lgu ran hrsnya si cowok..
    ahahaha

    so sweet 'Kk..

    BalasHapus
  5. untuk cinta yang akan datang jangan cepat menyerah y..
    semangat..

    BalasHapus
  6. Cerpen nya bagus.

    Terus berkarya kak asda!!

    BalasHapus
  7. bagus banget cerpenya kak...

    so sweet banget sich!!

    BalasHapus
  8. Cinta dalam hati...
    Bagaikan kentut ya,,
    ditahan sakit perut, dikeluarin orang ribut...
    sekalian muka ne bakalan merah kisut tuch...
    hahahaha...
    maaf sedikit jorok,,

    tapi itulah realita yg da...
    mantap kak,,

    BalasHapus
  9. wah... si ASda dah jadi sastrawan....

    mantap,....mantap....

    sekali2 angkatlah crita ttg awak

    BalasHapus
  10. pada dasarnya crtanya bagus,..

    tp aku gag percaya dg cinta pada pandangan pertama...

    heheheh..

    mantabbhhh,..

    BalasHapus